Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Ekonomi

Akibat Deflasi, Daya Beli Masyarakat Turun

197
×

Akibat Deflasi, Daya Beli Masyarakat Turun

Share this article
Foto Ilustrasi
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Kalangan pengusaha mewanti-wanti terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga tidak adanya ekspansi usaha akibat deflasi yang terjadi dalam lima bulan belakangan atau pada Mei-September 2024.

Daya beli masyarakat menurun karena gagalnya pemerintah menciptakan lapangan kerja yang layak.

Example 300x600

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meyakini deflasi terjadi karena penurunan daya beli masyarakat.

“Kini banyak masyarakat yang beralih ke sektor informal akibat penawaran tenaga kerja yang lebih besar daripada permintaannya,” kata Hariyadi seperti dikutip dari Bisnis.Com,Rabu (9/10/2024).

Akibatnya, daya beli masyarakat juga terpengaruh karena penghasilan di sektor informal cenderung tidak lebih baik daripada sektor formal/produktif. Sejalan dengan itu, dunia usaha pun tak akan bergairah untuk melakukan ekspansi.

Jika daya beli lesu maka pengusaha tidak akan berani memperlebar bisnisnya sehingga kesempatan kerja pun tidak tercipta.

“Ekspansi itu selalu menyesuaikan dengan demand [permintaan]. Kalau demand lemah, enggak ada orang berani ekspansi. Kalau pasar trennya membaik, pasti orang ekspansi. Kalau turun tentu menahan ekspansi,” jelas Hariyadi.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sarman Simanjorang mengungkapkan potensi PHK akibat penurunan daya beli tersebut.

Baca Juga: Inflasi Maret 2024 Capai 0,52%, Kelompok Makanan dan Minuman Beri Andel Deflasi

Dia juga melihat deflasi lima bulan berurut-urut sejalan dengan penurunan daya beli masyarakat.

“Ini menjadi ancaman serius karena kalau ini berkepanjangan tentu akan menimbulkan katakanlah penurunan omzet pengusaha dan itu bisa berdampak kepada rasionalisasi, bisa merumahkan karyawan dan juga bisa melakukan PHK,” ungkap Sarman dikutip dari Bisnis.com, Rabu (9/10/2024).

Menurutnya, pebisnis tidak mungkin menghentikan operasionalnya. Kendati demikian, jika omzet berkurang maka harus ada pemotongan biaya di bidang lain seperti penggajian karyawan sehingga operasional tetap berjalan.(KS/Arum)

 

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *