HFANEWS.COM – Meskipun ada gejolak perang di Timur Tengah, tidak berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh dan dapat mencapai target.
Pengamat Hukum & Bisnis Nasional Hardi Fardiansyah mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih tetap kuat karena didukung permintaan domestik yang solìd.
Menurut Hardi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat juga tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial.
“Secara Lapangan Usaha (LU), sebagian besar LU pada triwulan III 2023 tetap mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Konstruksi,” jelas Hardi, Selasa (30/1/2024).
Ia mengatakan, pertumbuhan LU tersebut ditopang permintaan domestik yang tetap kuat, termasuk pembangunan infrastruktur Pemerintah di berbagai wilayah.
Baca Juga: Sri Mulyani Bilang APBN 2023 Capai Rp2.725,4 Triliun
Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 yang tetap kuat juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Lebih lanjut, pria yang juga berprofesi sebagai advokat dan dosen itu mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga saat ini mulai tumbuh sebesar 5,06% (yoy), seiring dengan peningkatan mobilitas yang terus berlanjut, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang masih tinggi.
Sementara itu, tambah Hardi, konsumsi Pemerintah tumbuh negatif 3,76% (yoy) terutama disebabkan oleh belanja pegawai yang mengalami pergeseran sehubungan dengan penyaluran gaji ke-13 ke triwulan II. Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat menjadi 5,77% (yoy) seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur Pemerintah di berbagai wilayah Indonesia, proyek termasuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Selain India dan Thailand, Indonesia Memiliki Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5% Tahun Ini
“Meskipun ekspor secara keseluruhan terkontraksi sebesar 4,26% (yoy) akibat turunnya ekspor barang sejalan dengan perlambatan ekonomi global, ekspor jasa tetap tumbuh kuat didukung peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara,” tandasnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94% (yoy), meskipun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17% (yoy).
“Jadi menurut saya, pertumbuhan ekonomi ke depan akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta dan pemerintah, maupun investasi. Dengan perkembangan tersebut, maka saya memprakirakan pertumbuhan ekonomi masih tetap terjaga,” tutupnya.
(HFAN/Arum)