KABARSOLUSI.COM – Bank Pembangunan Daerah (BPD) bergegas memfinalisasi proses pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk membantu beberapa BPD yang tak mampu memenuhi ketentuan permodalan.
Yang terbaru, ada Bank Jatim yang telah melakukan penyertaan modal kepada Bank NTB Syariah sebesar Rp 100 miliar. Artinya, Bank NTB Syariah yang Per Juni 2024 mencatat total ekuitas senilai Rp 1,66 triliun resmi gabung KUB Bank Jatim.
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto berharap dengan melakukan penyertaan modal ke Bank NTB Syariah, pihaknya bisa mengoptimalkan potensi yang ada di lombok karena suntikan modal ini bentuknya sinergitas.
“Untuk KUB dengan Banten masih belum tahu bakal masuknya berapa, tunggu hasil proses due diligence KJPP segala kepastiannya,” ujar Edi, dikutip pada Rabu (21/8/2024).
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi batas waktu BPD untuk bisa memiliki modal minimal Rp 3 triliun sampai akhir 2024. Artinya, tersisa waktu kurang dari lima bulan untuk proses pembentukan KUB bisa selesai.
Baca Juga: OJK Rancang Aturan Baru Kredit UMKM
Lebih lanjut, Edi mengungkapkan masih ada dua bank lagi yang akan bergabung dalam KUB miliknya, antara lain Bank Banten dan Bank Lampung. Untuk Bank Banten, proses due diligence masih dalam proses.
“Dengan adanya tiga bank bergabung dalam KUB Bank Jatim maka soal peningkatan laba pasti ada dan besarannya sesuai dengan perkembangan bisnisnya. Di mana, semakin cepat bertumbuh, semakin besar kontribusinya,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan finalisasi untuk melakukan penyertaan modal kepada Bank Jambi. Di mana, BJB akan mengambil saham Bank Jambi tidak lebih dari 15%.
Sebagai informasi, Bank BJB telah melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyertaan modal dengan Bank Jambi pada April lalu. Di mana, kala itu disebutkan modal yang akan disuntik sekitar Rp 221,4 miliar.
“Sekarang kita juga concern untuk KUB bersama Bank Maluku Malut,” ujar Yuddy.
Jika Bank Jambi dan Bank Maluku Malut resmi bergabung dengan KUB Bank BJB, maka KUB ini menjadi yang terbanyak anggotanya. Sebelumnya, sudah ada Bank BJB Syariah dan Bank Bengkulu yang bergabung.
Sebelumnya, Plt. Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah berproses untuk melakukan penyertaan modal terhadap Bank NTT. Di mana, Bank NTT akan menjadi satu-satunya bank yang akan tergabung dalam KUB miliknya.(KS/Arum)