KABARSOLUSI.COM – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.
Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas.
Hal ini dipicu oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global; dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat mempengaruhi inflasi global; tingginya yield obligasi Pemerintah AS; kuatnya nilai tukar USD; dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.
Baca Juga : Trump Tunda Pemblokiran TikTok dengan Perintah Eksekutif Beberapa Jam Usai Pelantika
“Kedua, merespons hal tersebut, dalam menetapkan strategi investasi, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur,” papar Perry dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, bertema Steering through Global Shift: Synergy to Strengthen Stability and Economic Transformation, di Bali, dikutip Jumat (24/1/2025).
Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi. Seruan untuk berinvestasi semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi Bank Indonesia dengan program Asta Cita Pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.
Lebih lanjut, Perry menegaskan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Pengembangan investasi akan menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan
Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang masih solid pada kisaran 4,7-5,5%, terjaganya tingkat inflasi, stabilitas nilai tukar, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia, papar Perry. (ks/dvd)