Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaInternasional

Wall Street Menguat Lima Hari Berturut, Didukung Gencatan Tarif AS-China

64
×

Wall Street Menguat Lima Hari Berturut, Didukung Gencatan Tarif AS-China

Share this article
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Bursa saham utama Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (16/5/2025) waktu setempat, menandai kenaikan selama lima hari berturut-turut. Katalis utama penguatan ini adalah kesepakatan gencatan tarif antara Amerika Serikat dan China yang diumumkan awal pekan ini.

Indeks S&P 500 bergerak naik sejak awal perdagangan dan berhasil mempertahankan tren positifnya hingga penutupan. Namun, data terbaru menunjukkan Indeks Sentimen Konsumen kembali melemah pada Mei. Lebih mengkhawatirkan lagi, ekspektasi inflasi satu tahun ke depan melonjak ke level 7,3%, naik dari 6,5% pada bulan sebelumnya.

Example 300x600

Kendati pasar reguler ditutup menguat, perdagangan setelah jam pasar menunjukkan tekanan. Saham-saham yang diperdagangkan melalui ETF berbasis S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi sekitar 1%, menyusul keputusan Moody’s untuk menurunkan peringkat kredit AS satu tingkat. Lembaga pemeringkat itu menyoroti membengkaknya utang dan biaya bunga AS yang kini melebihi rata-rata negara lain dengan peringkat serupa.

Baca Juga : Pemerintah Kaji Penggunaan Bioetanol sebagai Campuran BBM, Baru 3 Industri Siap Produksi Bahan Bakar

Meski demikian, ketiga indeks utama mencatat kinerja mingguan yang solid. S&P 500 naik 5,3%, Nasdaq melesat 7,2%, dan Dow Jones Industrial Average menguat 3,4%. Penguatan ini dipicu oleh reli tajam pada awal pekan setelah Washington dan Beijing menyepakati jeda 90 hari dalam perang dagang. Di sisi lain, Presiden AS dan Perdana Menteri Inggris juga mengumumkan kesepakatan dagang bilateral terbatas beberapa hari sebelumnya.

“Penguatan pada hari Jumat adalah kelanjutan dari meredanya ketegangan dagang,” kata Lindsey Bell, Kepala Strategi Pasar di Clearnomics, New York. Ia memperingatkan bahwa meskipun data ekonomi masih cukup kuat, sentimen investor yang cenderung pesimistis bisa memicu volatilitas pasar yang lebih tinggi, apalagi isu tarif masih belum benar-benar terselesaikan.

“Kita belum keluar dari masa sulit,” lanjut Bell. “Pasar perlu dipantau dari hari ke hari, dari minggu ke minggu.”

Senada dengan itu, Paul Christopher, Kepala Strategi Investasi Global di Wells Fargo Investment Institute, menyebut investor saat ini berada dalam posisi “hati-hati optimistis”. Menurutnya, pasar masih menunggu kejelasan lebih lanjut soal arah kebijakan tarif AS.

“Kita bahkan belum melihat dampak nyata dari tarif ini,” ujarnya. “Ketika perusahaan mulai menaikkan harga dan konsumen menghadapi pilihan barang yang lebih terbatas, efeknya bisa lebih terasa.”

Selain isu perdagangan, pasar juga menyoroti ketidakpastian terkait kebijakan pajak AS. RUU pajak besar-besaran yang diusulkan Presiden Donald Trump gagal lolos dalam proses legislasi setelah ditolak oleh kelompok Republik konservatif yang menuntut pemangkasan anggaran lebih besar.

Indeks dan Sektor: Kesehatan Memimpin, Energi Melemah

Indeks Dow Jones naik 331,99 poin (0,78%) ke level 42.654,74. S&P 500 menguat 41,45 poin (0,70%) menjadi 5.958,38, sementara Nasdaq Composite naik 98,78 poin (0,52%) ke 19.211,10.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, hampir semuanya mencatatkan penguatan. Sektor kesehatan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,96% dalam satu hari, menjadikannya pemenang utama minggu ini. Sebaliknya, sektor energi menjadi satu-satunya yang melemah, turun tipis 0,18%.

Saham UnitedHealth Group Inc melonjak 6,4% setelah mencatat penurunan selama delapan hari berturut-turut. Kenaikan ini terjadi meski perusahaan sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS atas dugaan pelanggaran hukum.

Saham Applied Materials melemah 5,3% usai merilis laporan pendapatan kuartal kedua yang di bawah ekspektasi analis. Sementara itu, Charter Communications menguat 1,8% setelah mengumumkan rencana mengakuisisi pesaingnya, Cox Communications, dalam transaksi senilai $21,9 miliar.

Di sektor telekomunikasi, saham Verizon Communications naik 1,7% setelah Komisi Komunikasi Federal (FCC) menyetujui akuisisi senilai $20 miliar terhadap Frontier Communications. Namun, persetujuan ini disertai syarat Verizon harus menghentikan program keragaman dan inklusivitasnya.

Di Bursa New York, jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 2,72 banding 1. Tercatat 207 saham mencetak rekor tertinggi baru, sedangkan 34 saham menyentuh titik terendah. Di Nasdaq, 2.792 saham menguat dan 1.607 melemah. Volume perdagangan mencapai 17,61 miliar saham, melampaui rata-rata harian dalam 20 sesi terakhir yang sebesar 17,04 miliar saham.

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *