Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Otomotif

Pasar Otomotif Lesu, Analis: Industri Komponen Harus Kurangi Beban dan Genjot Ekspor

189
×

Pasar Otomotif Lesu, Analis: Industri Komponen Harus Kurangi Beban dan Genjot Ekspor

Share this article
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik konglomerat TP Rachmat hingga portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) dihadapkan pada tantangan lesunya pasar otomotif domestik pada paruh pertama 2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan saham emiten komponen otomotif saat ini dibayang-bayangi oleh sentimen lesunya pasar penjualan otomotif pada semester I/2024.

Example 300x600

Lesunya pasar otomotif membuat industri komponen harus melakukan pengurangan beban atau cost reduction, dan menggenjot ekspor.

Salah satu pasar ekspor yang disasar adalah Amerika Serikat (AS). Namun, muncul kekhawatiran resesi di AS.

“Hal ini menjadi perhatian serius bagi emiten Indonesia yang memiliki porsi ekspor yang besar terhadap negara tersebut. Gencarnya mengekspor ke AS secara langsung akan terdampak oleh perlambatan ekonomi di AS,” kata Vicky pada beberapa waktu lalu.

Bagaimana prospek sahamnya? Berdasarkan kinerja keuangan, DRMA mencatatkan kinerja negatif sepanjang semester I/2024. Laba bersih DRMA terkoreksi 31,46% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp237,06 miliar hingga 30 Juni 2024, dibanding periode sama 2023 sebesar Rp345,85 miliar.

Baca Juga: Partisipasi Sektor Otomotif, Pagelaran PRJ 2024 Capai Rp 7,5 Triliun

Penurunan laba bersih DRMA seiring turunnya penjualan bersih perseroan sebesar 6,75% yoy menjadi Rp2,55 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,74 triliun.

Berbeda dengan DRMA, GJTL membukukan laba Rp577,15 miliar pada semester I/2024, tumbuh pesat 63,55% yoy. Gajah Tunggal juga membukukan pendapatan Rp8,54 triliun pada semester I/2024, naik 5,33% yoy.

Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan kinerja laba bersih yang melejit 26,48% yoy menjadi Rp1,01 triliun pada semester I/2024. Di lain sisi, pendapatan AUTO turun tipis 2% yoy menjadi Rp9,19 triliun.

Lalu, PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) mencatatkan kinerja laba yang naik 1,39% yoy menjadi Rp483,67 miliar pada semester I/2024. Namun, penjualan turun 5,25% yoy menjadi Rp2,35 triliun.

Berdasarkan data RTI Indonesia, deretan emiten komponen otomotif itu pun mencatatkan kinerja harga saham yang beragam. Tercatat, harga saham DRMA naik 1,5% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (9/8/2024) ke level Rp1.015.

Namun, harga saham DRMA turun 28,52% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). Lalu, harga saham GJTL naik 1,29% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu ke level Rp1.180. Harga saham GJTL pun naik 14,01% ytd.

Kemudian, harga saham AUTO naik 0,47% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu ke level Rp2.130. Namun, harga saham AUTO turun 9,75% ytd. Selain itu, harga saham SMSM turun 0,99% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu ke level Rp2.000. Namun, harga saham SMSM naik 0,25% ytd.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales sepanjang semester I/2024 menembus 408.012 unit, turun 19,4% yoy. Sementara untuk penjualan ritel tercatat mencapai 431.987 unit sepanjang semester I/2024, turun 14% yoy.

Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) juga menunjukkan penjualan motor domestik mencapai 3,17 juta unit sepanjang semester I/2024, turun 0,96% yoy. (KS/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *