HFANEWS.COM – PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 20,12 kali pada perhelatan IPO. ACRO resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (11/1/2024).
Direktur Utama ACRO, Chung Tae Sung mengatakan dengan adanya IPO ini, pihaknya akan berkomitmen untuk mempertahankan standar tertinggi soal transparansi dan tata kelola perusahaan.
Menurut Chung Tae Sung, kinerja ACRO masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Untuk itu, dia menyatakan optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan ACRO saat ini.
“Pasar global hook dan loop diharapkan juga untuk bisa tumbuh dalam CAGR 5,6% hingga tahun 2029,” kata Chung Tae Sung dalam pencatatan saham ACRO di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Total pesanan saham ACRO mencapai 13,96 miliar saham dari rencana 693,82 juta saham seri A atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
ACRO mematok harga initial public offering (IPO) Rp 108 per saham. Harga IPO ini berada di batas atas dari penawaran awal antara Rp 103 per saham-Rp 108 per saham. Alhasil, ACRO mengantongi dana segar hingga Rp 75 miliar.
Pemegang saham Samcro Hyosung Adilestari, sebelum IPO di antaranya adalah Chung Tae Sung yang menguasai 61,97% saham seri A. Chung Tae Sung adalah pihak pengendali Samcro dan pihak yang menjadi pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Samcro.
Samcro Hyosung Adilestari bergerak di sektor industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk berupa perekat hook dan loop/magic tape atau pita pengait rekat dan webbing tape. Hook dan loop merupakan sebuah alternatif pengganti kancing dan risleting. (HFAN/Arum)