Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaInternasional

Analisis Harga Emas Global: Penurunan Terkait Antisipasi Pertemuan Bank Sentral AS

351
×

Analisis Harga Emas Global: Penurunan Terkait Antisipasi Pertemuan Bank Sentral AS

Share this article
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Harga emas global pekan depan diprediksi akan terkonsolidasi menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 Maret 2024. Mengacu data Bloomberg pada Jumat (15/3/2024) harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 turun 0,28% atau 6 poin ke US$2.161,5 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas spot melemah sebesar 0,29% atau 6,29 poin ke US$2.155,90 per troy ounce. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas masih akan kuat dan tidak terkoreksi terlalu besar walaupun beberapa data ekonomi AS terutama Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih kuat.

Example 300x600

Berdasarkan data Investing, data CPI AS Februari 2024 yang rilis pada 12 Maret 2024 sebesar 3,2% year-on-year (YoY). Sementara itu, data PPI AS yang rilis pada 14 Maret 2024 sebesar 1,6% YoY. “The Fed diperkirakan masih akan pada nada yang kurang lebih sama pada pertemuan FOMC pekan depan, mengingat data ekonomi AS yang cukup beragam belakangan ini, namun ekonomi kelihatannya sudah tidak ‘sepanas’ sebelum-sebelumnya,” ujar Lukman, dikutip Sabtu (16/3/2024).

BACA JUGA : Indeks Saham Utama Wall Street Tetap Stabil Meskipun Spekulasi Penurunan Suku Bunga Federal Reserve

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk saat ini, probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni 2024 adalah sebesar 55%, yang sudah turun lumayan besar dari kisaran 80% pekan lalu. BACA JUGA Finex Ramal Harga Emas Global Bisa Bertahan di Atas US$2.000 Tahun Depan Harga Emas Global Berpotensi Tembus US$2.000, Abaikan The Fed Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Harga Emas Global Tersungkur Selain The Fed, sentimen global lainnya adalah perang Ukraina-Rusia dan Israel-Hamas yang perkembangannya dapat memengaruhi permintaan emas.

Tak hanya itu, menurutnya tensi ekonomi China dan AS yang masih tinggi menjelang Pilpres AS juga akan berperan. Lukman menjelaskan, emas diperkirakan akan berkonsolidasi menjelang FOMC The Fed, namun apabila ada kejutan positif dari pertemuan itu maka emas bisa kembali melanjutkan reli. “Namun apabila tidak ada kejutan dan malah kejutan negatif, emas akan kembali turun, nmaun koreksi ini akan menjadi kesempatan beli dan akan membuat emas kembali naik. Range harga emas pekan depa di US$2.150-US$2.200 per troy ounce,” pungkasnya. Di lain sisi, indeks dolar AS menuju kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Januari, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Pada Jumat (15/3/2024) indeks mata uang Negeri Paman Sam menguat 0,07% ke level 103,43. Sementara itu di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam dengan ukuran 1 gram kini dibanderol Rp1.194.000 pada Sabtu (16/3/2024) atau turun Rp9.000 dari hari sebelumnya. (ks/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *