KABARSOLUSI.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah menolak sekitar 40% dari total perusahaan yang mendaftar untuk Initial Public Offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa ada dua hal yang menjadi pertimbangan bursa, di antaranya dari sisi going concern kelangsungan usaha, dan bisnis model.
“Going concern issues bagaimana kita meyakinkan perusahaan ini ke depan, growth-nya akan memberikan impact kepada attractiveness daya tarik di pasar modal,” ucapnya saat ditanyai awak media, di BEI, Jakarta, pada Selasa (8/10/2024).
Baca Juga: Lindungi Investor, BEI Gembok Saham Tempo Inti Media
Menurut Nyoman, banyak perusahaan yang kini terpaksa menunda IPO, lantaran belum memenuhi kriteria bursa.
“Saat ini sekitar 40% yang ditolak oleh bursa karena memang kita melakukan evaluasi secara seksama,” katanya.
Adapun dari bisnis model, Nyoman menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi penting lantaran untuk memvalidasi ke depan bahwa perusahaan yang akan tercatat tersebut sustain atau bisa bertahan.
Meski banyak perusahaan yang ditolak, dia tetap yakin bahwa BEI bisa mencapai target pencatatan efek baru hingga akhir tahun ini.
“Target kita tidak hanya emiten IPO saja, tetapi juga surat utang, EBA, dan lainnya. Sekarang sudah mencapai 75% dari target 410 efek baru,” tambahnya. (KS/Arum)