KABARSOLUSI.COM – PT Intiland Development Tbk. (DILD) merilis daftar pemegang saham di atas 5% per Maret 2024. Hal itu dilakukan setelah usai mengumumkan kinerja laba bersih tahun 2023 lalu.
DILD diketahui berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih pada 2023. Berdasarkan laporan keuangan, DILD meraih laba bersih Rp174,1 miliar atau berbalik dari rugi Rp98,84 miliar pada 2022.
Laba per saham ikut terkerek dari minus Rp9,54 ke Rp16,8. Keberhasilan perseroan mencetak laba bersih tidak terlepas kinerja pendapatan usaha yang meningkat 24,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,9 triliun.
Pendapatan usaha DILD didorong oleh kinerja penjualan yang mencetak Rp3,13 triliun, tumbuh 29,17%YoY. Penjualan segmen high rise meraih Rp2,02 triliun atau naik 24,08% YoY, sementara segmen perumahan meningkat 36,62% YoY menjadi Rp841,5 miliar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (11/4/2024), investor kawakan Lo Kheng Hong masih tercatat sebagai pemegang saham DILD dengan kepemilikan 686.416.700 lembar atau setara 6,62%.
Baca Juga: Momen Lebaran 2024, Jokowi Open House untuk Umum
Porsi ini tidak berubah dari posisi akhir 2023. Pemegang saham DILD dengan kepemilikan di atas 5% lainnya adalah PT CGS Internasional Sekuritas Indonesia yang memiliki 1.635.997.442 lembar saham atau 15,78%, lalu CGS-CIMB Securities (Singapore) Pte. Ltd. menggenggam 15,02% saham.
Selain itu, PT Bina Yatra Sentosa menggenggam 1.240.489.375 lembar saham setara 11,97% dan Bali Private Villa (S) Pte. Ltd. mempunyai 775,911,150 lembar saham atau 7,49%.
Selaras dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok penjualan dan beban langsung juga meningkat 23,84% YoY ke Rp2,32 triliun. Dengan demikian, perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp1,58 triliun atau melonjak 24,42% secara tahunan.
Sepanjang tahun lalu, DILD membukukan total aset senilai Rp14,6 triliun atau turun 10,63% YoY. Adapun liabilitas perseroan juga terkoreksi 20,44% secara tahunan menjadi Rp8,06 triliun, sedangkan ekuitas mencapai Rp6,53 triliun atau tumbuh 5,21% YoY.
Di sisi lain, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp954,3 miliar atau menurun 17,92% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp1,16 triliun. Dari sisi operasional, Intiland menargetkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2 triliun pada 2024.
Nilai ini tidak berbeda jauh dengan target prapenjualan pada 2023. Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menyatakan perseroan akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala terkait target tersebut.
“Kami selalu melakukan evaluasi terhadap target tersebut secara berkala dan menyesuaikannya jika ada perkembangan kondisi pasar atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu. (KS/Arum)