KABARSOLUSI.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah dan IHSG mengalami koreksi sebesar 1,17% atau 79,49 poin menuju level 7.083 di tengah peningkatan eskalasi konflik di Timur Tengah hingga ambruknya rupiah ke level Rp16.200 pada penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024) pekan lalu.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa secara teknikal, peluang downside masih terbuka di kisaran 7,035 atau di MA200 pada pekan depan, Senin (22/4/2024). Hal ini sejalan dengan death cross pada Stochastic RSI serta pelebaran negative slope MACD.
Dari sisi regional, pada awal pekan depan terdapat rilis data loan prime rate 1 dan 5 tahun di China. Pada Maret 2024, bank sentral China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman acuan sebesar 3,45% untuk satu tahun dan 3,95% bagi 5 tahun.
“Kedua suku bunga tersebut masih berada pada rekor terendah seiring dengan tujuan PBOC untuk berupaya memacu pertumbuhan perekonomian dari krisis properti dan rendahnya consumer confidence,” tulis Phintraco dikutip Minggu (21/4/2024).
Baca Juga: IHSG Rebound, Berikut Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers LQ45
Sepanjang pekan lalu, investor asing juga menguras portofolionya dengan mencatatkan nilai jual bersih Rp838,17 miliar. lain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga melaporkan bahwa kapitalisasi pasar IHSG menurun 1,42% menjadi Rp11.718 triliun selama periode 16 April hingga 19 April 2024.
Pada saat bersamaan, China akan merilis data investasi asing langsung (FDI) Maret 2024. FDI China diketahui mengalami pelemahan signifikan sejak Juni 2023 dan berada pada level terendahnya selama 30 tahun terakhir.
Adapun rilis data FDI China diharapkan membaik seiring dengan pertumbuhan GDP China yang berada di atas ekspektasi konsensus pada kuartal I/2024 yakni 5,3% year-on-year (YoY).
Dari sisi domestik, Phintraco Sekuritas menyampaikan terdapat rilis data balance of trade atau neraca perdagangan pada awal pekan depan yang diperkirakan naik tipis seiring dengan peningkatan kinerja ekspor komoditas.
“Balance of trade pada Februari 2024 menyusut tajam menjadi US$0,87 miliar yang jauh berada di perkiraan konsensus sebesar US$2.32 miliar. Kontraksi ekspor diharapkan kembali pulih seiring dengan peningkatan laju perekonomian China yang membaik di kuartal I/2024.”
Seiring dengan hal itu, Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan investor dapat mencermati saham MDKA, ANTM, INCO, ELSA, JSMR, dan SIDO pada awal pekan depan.
Di sisi lain, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menuturkan BEI selalu optimistis menyikapi fenomena yang ada. Akan tetapi, BEI belum mengetahui kelanjutan dari meruncingnya konflik antara Israel dengan Iran.
“Kami tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara kedua negara, karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga,” ucap Irvan pekan lalu.
Menurut Irvan, BEI akan memantau perkembangan mengenai konflik tersebut dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta self-regulatory organization (SRO) lainnya.(KS/Arum)