HFANEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Israel harus bertanggung jawab atas kekejamannya melakukan agresi di Palestina.
Jokowi menyoroti serangan Israel terhadap perumahan hingga fasilitas publik. Dia menilai seharusnya hal itu tak dilakukan meskipun dalam kondisi perang.
“Fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh jadi sasaran serangan dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan,” kata Jokowi di Washington DC, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/11).
Jokowi dan perwakilan dari 57 negara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, membahas situasi di Gaza. Menurutnya, negara-negara itu sepakat untuk mendorong perdamaian di Palestina.
Lihat Juga : Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih
Negara-negara Islam meminta gencatan senjata segera diwujudkan. Mereka ingin melindungi rakyat Palestina dari penderitaan saat ini.
“Gencatan senjata harus segera diwujudkan. Bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperbanyak. Perundingan damai harus segera dimulai,” ungkap Jokowi.
OKI sepakat untuk mengutus Jokowi sebagai mediator untuk menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Jokowi akan mengunjungi Amerika Serikat pada pekan ini.
Sebelumnya, perang antara Hamas dengan Israel telah berlangsung lebih dari satu bulan. Serangan Israel tak hanya menyasar fasilitas militer, tetapi juga fasilitas publik seperti rumah sakit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Rumah Sakit Al Shifa sebagai salah satu fasilitas yang menjadi sasaran. Mereka menyebut tank-tank dikerahkan ke rumah sakit ini.
Lihat Juga : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mengeluarkan Fatwa Dukungan terhadap Palestina
“Laporan terakhir menyebutkan bahwa rumah sakit itu dikelilingi oleh tank,” tulis WHO media sosial X (Twitter) yang diunggah pada Minggu (12/11).
WHO melanjutkan, “Laporan terakhir menyebutkan bahwa rumah sakit itu dikelilingi oleh tank.”
Hingga hari ini, lebih dari 11.100 warga Palestina menjadi korban agresi Israel. Dari jumlah itu, 8.800 di antara korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. (HFAN/DVD)
