HFANEWS.COM – Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5% di 2023 dan 2024. Jika proyeksi itu benar makan akan membuat impian Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi alias negara maju semakin berat.
Untuk mencapai target Indonesia menjadi high income economy di 2045, pertumbuhan Indonesia harus melebihi periode sebelum pandemi COVID-19.
Kementerian PPN/Bappenas memperkirakan Indonesia perlu tumbuh 6% tiap tahun,” kata Morris dalam Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12 di Grand Hyatt Bali.
BACA JUGA : Peningkatan Harga Bitcoin: Tanda Kepercayaan pada Kebijakan Longgar Federal Reserve
Morris menyebut ekonomi Indonesia sebenarnya telah menunjukkan pemulihan yang tangguh. Hal itu seiring dengan ekonomi global yang secara bertahap mengalami perbaikan setelah pandemi COVID-19.
Morris juga mengingatkan terdapat tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia di masa depan. Di antaranya meningkatnya ketegangan geopolitik, era suku bunga tinggi, hingga perubahan iklim.
“Kita menghadapi serangkaian tantangan yang kompleks termasuk meningkatnya ketegangan geopolitik, suku bunga yang tinggi, dan perubahan iklim yang hadir lebih cepat. Kami menyadari perlunya kebijakan yang terkalibrasi dan diselaraskan dengan baik,” tuturnya.
Ke depan, Morris memperkirakan model pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berubah seiring tingginya permintaan akan konsumsi ramah lingkungan. Program transisi energi disebut akan memacu peningkatan sumber daya sehingga memberikan peluang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADB pun menyampaikan komitmennya untuk mendampingi Indonesia dalam pembangunan ekonomi, menavigasi tantangan global, mengadaptasi dalam strategi pembangunan, mewujudkan kesejahteraan dan mencapai net zero emission. (hfan/dvd)