KABARSOLUSI.COM – Manajer investasi Grup BUMN, PT Mandiri Investasi membeberkan strategi dalam mengelola dana tabungan perumahan rakyat (Tapera) dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif Pemupukan Dana Tapera (KIK PDT).
Head of Sales Mandiri Investasi Vina Cahyadi mengatakan, perusahaan akan selalu memastikan transparansi pengelolaan dana kepada BP Tapera, sembari terus meracik portofolio agar menghasilkan imbal hasil (return) maksimal.
“Mandiri Investasi terus-menerus melakukan pelaporan, monitoring dan pembahasan portofolio berkala secara harian, bulanan, kuartalan, dan tahunan kepada BP Tapera,” ujar Vina seperti dikutip dari bisnis.com, Kamis (6/6/2024).
Menurut Vina, meskipun Mandiri Investasi adalah salah satu Manajer Investasi yang terpilih sebagai pengelola dana pemupukan BP Tapera, kinerja KIK PDT akan dinilai berdasarkan kinerja keseluruhan portofolio KIK PDT yang dikelola oleh semua manajer investasi yang berpartisipasi.
“Dalam pengelolaan KIK PDT, terdapat dua fungsi utama, yaitu KIK yang berfungsi sebagai proteksi likuiditas, yang mencakup KIK Pendapatan Tetap Tanpa Penjualan Kembali dan KIK Pasar Uang, serta KIK yang berfungsi sebagai Peningkatan Nilai, yaitu KIK Pendapatan Tetap,” jelasnya.
Baca Juga:Menperin: Program Santripreneur Mampu Ciptakan Kemandirian
Lebih lanjut dia mengatakan, secara berkala, BP Tapera melakukan evaluasi kepada Mandiri Investasi berdasarkan tiga parameter, yakni imbal hasil, etika dan kepatuhan, serta tata kelola dan layanan.
Sesuai dengan jenis portofolionya, kinerja dan imbal hasil pengelolaan dana pemupukan BP Tapera sangat tergantung kepada kinerja pasar obligasi dan instrumen pasar uang di Indonesia.
Kondisi tingkat suku bunga yang masih tinggi dan ketidakpastian kapan The Fed dan Bank Indonesia (BI) akan mulai melakukan pemangkasan suku bunga, masih memberikan tekanan pada harga obligasi yang tentunya berdampak pada kinerja KIK Pendapatan Tetap.
Namun, di sisi lain, tingkat suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan potensi imbal hasil pada saat terjadi Manajer Investasi melakukan reinvestasi instrumen pasar uang dalam KIK Pasar Uang.
Sejauh ini The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% dan diproyeksikan akan memangkas suku bunga tahun ini. Sementara itu, suku bunga BI saat ada di level 6,25%.(KS/Arum)