Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaEkonomi

Per Februari 2025, Impor Gandum dan Serealia Anjlok

27
×

Per Februari 2025, Impor Gandum dan Serealia Anjlok

Share this article
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Impor barang konsumsi untuk yang tergolong kode HS 10 hampir tak ada per Februari 2025. Kode HS 10 merujuk pada barang-barang serealia, seperti gandum durum, jagung, beras, oat, hingga biji-bijian lainnya.

Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk barang konsumsi komoditas serealia per Februari hampir nihil atau nol. Turun 99,96% dibanding catatan per Januari 2025 yang sebesar US$ 37,8 juta, dan bahkan turun 100% dibanding catatan per Februari 2024 yang sebesar US$ 283 juta.

Example 300x600

Hampir nihilnya impor untuk barang-barang tergolong serealia ini disebabkan tidak adanya impor untuk barang-barang seperti beras yang tergolong kode HS 10 turunannya, yakni HS 10063030 sampai dengan 10063091.

Baca Juga : Pasar Saham Indonesia Porak-Poranda di Awal Perdagangan

“Hal ini karena masih berĺaku larangan impor beras oleh pemerintah,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025). Meski tercatat nyaris sampai 0, Puji menegaskan sebetulnya untuk golongan barang serealia ini masih ada impor, namun jumlahnya teramat kecil. Misalnya untuk beras khusus dan jagung pakan ternak.

“Masih ada impor beras khusus dan jagung untuk pakan ternak tapi jumlahnya sangat kecil. Karena kecil saat tayangan yang ditampilkan dalam jutaan seolah-olah menjadi nol,” tegasnya.

BPS menegaskan, tidak semua komoditas yang tercakup dalam HS10 atau serealia termasuk dalam kategori barang konsumsi. Sebagian besar di antaranya masuk ke dalam kategori bahan baku/penolong, dan justru mencatatkan peningkatan data.

Serealia yang masuk dalam kategori barang konsumsi, menurut keterangan BPS adalah beberapa komoditas dengan Kode HS 8 digit yang masuk ke dalam beras.

Sedangkan serealia lainnya seperti gandum dan jagung yang mengalami peningkatan, masuk ke dalam cakupan kategori bahan baku/penolong (bukan kategori barang konsumsi).

Dengan catatan ini, BPS menekankan, tidak semua serealia adalah gandum tapi juga mencakup beras, jagung, oat, dan sorghum dan tidak semua impor serealia termasuk dalam kategori barang konsumsi.

“Hanya beras yang masuk dalam kategori barang konsumsi. Penurunan (serealia secara bulanan atau month to month/mtm) sebesar US$ 37,8 juta sepenuhnya disumbang oleh penurunan impor beras,” tegas BPS. (ks/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *