Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Ekonomi

Permintaan Meningkat Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Satai Panen Cuan

66
×

Permintaan Meningkat Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Satai Panen Cuan

Share this article
Perajin tusuk satai Ira Nuriawan (32), warga Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memproduksi tusuk satai daging kurban, Selasa 11 Juni 2024. (Beritasatu.com/Didik Fibrianto)
Example 468x60

KABARSOLUSI.COM – Perajin tusuk satai daging kurban dari bambu di Jombang, Jawa Timur, panen cuan. . Permintaan tusuk satai pun meningkat drastis hingga dua kali lipat menjelang Idul Adha 2024,

Perajin tusuk satai yang diketahui bernama Ira Nuriawan (32), warga Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, mengatakan, sejak beberapa minggu terakhir dia banyak menerima pesanan tusuk satai dari berbagai daerah di Jawa Timur. Dalam sehari dia menghabiskan 15 lonjor bambu untuk memenuhi pesanan masyarakat.

Example 300x600

“Untuk hari besar, permintaan meningkat hampir dua kali lipat setiap minggunya. Tiap hari bisa membuat tusuk satai dari 10-15 batang bambu,” kata Ira, dikutip pada Selasa (11/6/2024).

Dia menjelaskan, untuk membuat tusuk satai, awalnya bambu yang sudah tua dipotong menjadi ukuran kecil-kecil kemudian ditipiskan dengan alat pemotong dan dihaluskan. Baru kemudian bambu tersebut dikeringkan dan siap untuk dipilih dan dikirim ke pelanggannya.

Baca Juga: Permintaan Meningkat Jelang Idul Adha, Harga Cabai Naik Rp5.000 di Pasar Tradional Jakarta

Untuk harga tusuk satai, ia mematok harga Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per bungkus. “Harga tergantung ukuran tusuk satai,” kata dia.

Untuk membuat tusuk satai, dia harus memilih jenis bambu apus yang sudah tua dan kuat, sehingga tidak mudah patah jika daging kambing maupun daging sapi ditusukkan ke bambu yang sudah berbentuk lidi.

Lebih lanjut, Ira menyebut, menjelang hari raya Iduladha, dalam sebulan dia sudah memproduksi 2 ton tusuk satai. Dia pun meraup cuan Rp 5 juta. “Pendapatan bersih antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta,” ujarnya.

Dikatakan, usahanya ini sudah dimulai sejak 2015 dari nol. Usahanya terus berkembang hingga kini, Ia punya pelanggan dari berbagai daerah. (KS/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *