KABARSOLUSI.COM – Sepanjang kuartal I/2024, Emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menghabiskan belanja modal atau capex sebesar US$18,08 juta atau setara Rp291,78 miliar (kurs Rp16.210 per dolar AS).
Seperti yang diketahui, sepanjang kuartal I/2024, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$103,31 juta atau setara Rp1,63 triliun (kurs jisdor Rp15.873) pada kuartal I/2024.
Pendapatan ini naik tipis sebesar 0,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu US$102,61 juta. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$47,51 juta atau setara dengan Rp754,14 miliar. Laba ini naik tipis dibandingkan kuartal I/2023 yang tercatat sebesar US$46,96 juta.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio mengklaim pihaknya berupaya menjaga kinerja keuangannya sembari memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis.
Baca Juga: Kilang Pertamina Plaju Pastikan Keamanan dan Keandalan Operasional Lebaran 2024
“Realisasi belanja modal PGEO pada kuartal pertama 2024 mencapai US$18,08 juta atau lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar US$7,66 juta,” kata Yurizki dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/5/2024).
Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar US$8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar US$9,57 juta.
Di sisi lain, PGEO mengklaim kinerja terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Laba bersih triwulan pertama PGEO lebih tinggi 67,6% dari target RKAP yaitu sebesar US$28,34 juta year to date sampai Maret 2024.
Pendapatan PGEO lebih tinggi 3,64% dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1.208.436 megawatt per hour atau 4,84% di atas target untuk kuartal I/2024. (KS/Arum)