HFANEWS.COM – Harga minyak mulai menurun di angka US$76 per barel di London lantaran para pedagang mempertimbangkan prospek bank sentral Amerika Serikat (AS) yang menentang pemangkasan suku bunga agresif dan risiko pengiriman yang meningkat di Laut Merah.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Januari 2024 melemah -0,71% atau -0,51 poin menjadi US$70,92 per barel pada pukul 17.33 WIB.
Sedangkan harga minyak Brent kontrak Februari 2024 juga melemah -0,60% atau -0,46 poin ke US$76,09 per barel pada pukul 17.34 WIB.
BACA JUGA : The Fed Mempengaruhi Pasar Kripto, Bitcoin Naik dalam 24 Jam Terakhir
Otoritas Terusan Suez Mesir mengikuti dengan cermat ketegangan di wilayah tersebut, setelah AS mengatakan pihaknya menembak jatuh 14 drone yang diluncurkan dari wilayah Yaman, yang dikuasai Houthi Iran.
Jalur pelayaran utama kemudian beralih dari wilayah tersebut, sementara beberapa perusahaan tanker bersikeras agar kapal-kapal mereka diizinkan untuk menghindari Laut Merah.
Minyak mentah sendiri telah menurun lebih dari 20% dari level tertinggi pada akhir September 2023, dan pada tahun ini telah menurun sebesar 10% di tengah melonjaknya pasokan minyak serpih (shale oil) AS dan keraguan atas pemangkasan produksi OPEC+.
Minyak Mentah Diproyeksi Catat Penguatan Mingguan Perubahan prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) juga membuat harga fluktuatif, dengan para pejabat-pejabat The Fed mengurangi harapan pemangkasan agresif tahun depan.
Kemudian, hedge fund saat kini juga paling tidak bullish dibandingkan data pada 2011, meskipun analis Wall Street menilai ada peluang harga untuk pulih pada 2024. (hf/dvd)