KABARSOLUSI.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (21/10/2024) diprediksi fluktuatif namun akan di tutup menguat pada rentang Rp15.380-Rp15.500 jelang pelantikan kabinet Prabowo-Gibran.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah pada pekan lalu dipengaruhi sejumlah faktor. Dari luar negeri, data penjualan ritel lebih kuat dari perkiraan dan hasil lain yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun.
Kondisi tersebut menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja. Pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dengan margin yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang.
Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (18/10/2024), rupiah ditutup menguat 0,17% atau 26 poin ke posisi Rp15.481 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,17% ke posisi 103,65.
Baca Juga: BI Ngaku Rupiah Melemah Seiring Rendahnya Inflasi
Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (18/10/2024), rupiah ditutup menguat 0,17% atau 26 poin ke posisi Rp15.481 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,17% ke posisi 103,65.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah pada pekan lalu dipengaruhi sejumlah faktor.
Dari luar negeri, data penjualan ritel lebih kuat dari perkiraan dan hasil lain yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun. Kondisi tersebut menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja.
Pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dengan margin yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang.
Di China, data domestik bruto menunjukkan ekonomi China tumbuh 4,6% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III/2024, seperti yang diharapkan.
Pertumbuhan kuartal ke kuartal juga meningkat, meskipun pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun berjalan masih di bawah target tahunan Pemerintah China sebesar 5%.
Dari dalam negeri, kondisi ekonomi yang kini cenderung kurang stabil, ditambah dengan beban keuangan yang semakin besar, bunga utang yang semakin besar.
Namun, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto diproyeksikan kembali menempatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan RI di kabinet barunya, dengan dibantu oleh tiga wakil menteri. (KS/Arum)