HFANEWS.COM – Harga emas di pasar pada perdagangan Jumat tercatat US$2.045,5 per troy ons. Emas melemah dipengaruhi oleh kebijakan terbaru The Fed AS menandai potensi penurunan suku bunga.
Kebijakan tersebut menandai ketidakpastian kapan tepatnya suku bunga akan turun. para pejabat The Fed tampak semakin yakin bahwa inflasi sudah terkendali, dengan berkurangnya “risiko kenaikan” dan meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang “terlalu ketat” dapat merusak perekonomian.
Namun, The Fed belum menjelaskan kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan.
BACA JUGA : PUPR Target April 2024 Proyek Tol Bangkinan Tuntas dan Beroperasi Penuh
Investor saat ini melihat kemungkinan sebesar 70% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya mulai dari pertemuannya pada Maret, sementara para ekonom melihat bahwa The Fed akan menundanya hingga mendekati pertengahan tahun.
Indeks dolar menguat ke level 102,48 pada perdagangan Rabu (3/1/2024), dari 102,2 pada perdagangan sebelumnya. Kondisi ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Investor kini menantikan serangkaian data ekonomi AS pada minggu ini, termasuk laporan non-farm payrolls pada hari Jumat.
Pasar juga memantau perkembangan di Timur Tengah setelah konflik Israel-Hamas mencapai Lebanon dengan terbunuhnya wakil pemimpin Hamas di Beirut.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat.
Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Perangkat CME FedWatch memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%.
Harga emas dunia sempat menguat karena ada suntikan sentimen positif dari huru-hara di Timur Tengah. (hf/dvd)