HFANEWS.COM – Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat setelah Bank Indonesia mengumumkan keputusan menahan suku bunga dan proyeksi pemangkasan pada tahun 2024.
Rupiah ditutup di angka Rp15.615/US$ Sementara indeks dolar AS (DXY) turun 0,16% menjadi 103,28. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan yang berada di angka 103,45.
BI telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 6% selama tiga bulan.
BACA JUGA : Harga Minyak Naik Tinggi Terkait Antisipasi Pertumbuhan Permintaan Global
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan itu ditempuh sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global.
Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.
BI juga masih membuka peluang khususnya pada paruh kedua 2024 untuk melakukan pemangkasan suku bunga.
Perry pun mengatakan setidaknya terdapat tiga hal yang mempengaruhi kebijakan suku bunga acuan, yakni seberapa besar penguatan nilai tukar rupiah, inflasi yang terjaga rendah, serta dukungan kredit dalam pembiayaan ekonomi.
Sementara Bank Danamon memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps) ke level 5,5%.
Ekspektasi penurunan 50 bps ini tidak sebanding dengan The Fed, mengingat antisipasi tren defisit transaksi berjalan yang semakin melebar.
Senada dengan Bank Danamon, Bank Mandiri juga sepakat bahwa BI rate akan dipangkas sebesar 50 bps pada tahun 2024 sejalan dengan ekspektasi terkendalinya inflasi dan nilai tukar yang relatif stabil. (ks/dvd)