HFANEWS.COM – Harga minyak dunia meningkat 1% akibat Houthi dikabarkan menyerang sebuah kapal tanker bahan bakar di Laut Merah. dan ekspor produk olahan Rusia dinsinyalir turun karena sejumlah kilang sedang diperbaiki.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 83 sen menjadi US$ 84,38 atau Rp 1,335,904 setelah mencapai level tertinggi di angka US$ 84,80 atau Rp 1,342,55.
Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate, tercatat naik 78 sen menjadi US$ 78,79 atau Rp 1,247,403 per barel.
BACA JUGA : Pertumbuhan Ekonomi Meningkat di Amerika Serikat
Minyak mentah pun tercatat naik dua minggu berturut-turut dan bertengger di level tertinggi selama nyaris dua bulan sejak Desember 2023.
Hal ini disebabkan kekhawatiran pasokan minyak asal Timur Tengah dan Rusia. Sementara pertumbuhan ekonomi AS yang positif dan tanda-tanda stimulus ekonomi Tiongkok, disebut semakin meningkatkan ekspektasi permintaan minyak mentah.
Rusia sendiri dikabarkan akan mengurangi ekspor bahan baku petrokimia, naphtha, menjadi 127.500 sampai 136.000 barel per hari atau sebanyak sepertiga dari total ekspornya. Menurut London Stock Exchange Group, hal ini imbas kebakaran yang menganggu operasi kilang Rusia di Laut Baltik dan Laut Hitam.
Pada 1 Februari mendatang, sejumlah menteri terkemuka dari dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), dikabarkan akan bertemu. (hf/dvd)