KABARSOLUSI.COM – Pasar saham Amerika Serikat di Wall Street, New York, mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Rabu (6/3/2024). Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi data ekonomi yang positif dan pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell. Dow Jones Industrial Average berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,20%, atau 75,86 poin, mencapai level 38.661,05. S&P 500 menguat 0,51%, atau 26,11 poin, menuju 5.104,76, sementara Nasdaq menanjak 0,58%, atau 91,95 poin, mencapai 16.031,54.
Jerome Powell, dalam pernyataannya pada hari Rabu, menyampaikan keyakinannya bahwa The Fed berencana untuk menurunkan suku bunga acuan dalam tahun ini. Meskipun tanpa memberikan jadwal pasti terkait pelonggaran suku bunga, Powell menekankan perlunya “kepercayaan yang lebih besar” sebelum langkah konkret diambil, mengingat penurunan inflasi yang telah terjadi sejak level tertinggi pada tahun 2022.
Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial, menilai bahwa meski pesan Powell mungkin terkesan ambigu, intinya tetap jelas. Fokus pasar saat ini lebih ke arah kapan kebijakan pelonggaran suku bunga akan diimplementasikan, bukan apakah akan terjadi. Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu, termasuk pertumbuhan gaji swasta dan penurunan lowongan pekerjaan, memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga.
Saham sektor utilitas dan teknologi informasi memimpin kenaikan pada Rabu. Sektor utilitas naik hampir 1%, sementara sektor teknologi informasi mengalami kenaikan sebesar 0,9%. Di sisi lain, sektor kebijakan konsumen mengalami penurunan terbesar dengan catatan minus 0,4%.
Baca juga : Rapat Terbatas Pemerintah Bahas Kebijakan BBM
Perlu dicatat bahwa saham-saham perusahaan chip berhasil mendominasi pasar setelah kinerja buruk pada hari Selasa. Indeks semikonduktor Philadelphia menguat 2,4%, mencapai rekor penutupan tertinggi untuk keempat kalinya dalam lima sesi terakhir. Meskipun begitu, saham Tesla turun 2,3% untuk hari ketiga berturut-turut. Analis Morgan Stanley menurunkan target harga saham Tesla dengan alasan permintaan kendaraan listrik yang terus melemah di pasar-pasar utama, termasuk China.
Dalam sektor e-commerce, saham JD.com China yang terdaftar di AS mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 16,2% setelah melaporkan pendapatan kuartal keempat di atas perkiraan dan mengumumkan perluasan program pembelian kembali sahamnya. Sementara itu, saham perusahaan terkait cryptocurrency juga menguat, dengan Coinbase Global naik 10% dan MicroStrategy melonjak 18,6%.
CrowdStrike Holdings, perusahaan keamanan siber, menjadi sorotan dengan sahamnya yang melonjak 10,8% setelah memproyeksikan hasil tahunan di atas perkiraan Wall Street. Namun, saingannya, Palo Alto, mengalami penurunan sebesar 4%.
Secara keseluruhan, saham-saham yang naik berhasil mengungguli jumlah saham yang turun. Di NYSE, rasio saham yang naik dibandingkan saham yang turun mencapai 2,82 banding 1, dengan 493 harga tertinggi baru dan 59 harga terendah baru. Sementara itu, di Nasdaq, saham-saham yang naik mencapai 2.605, sedangkan yang turun sebanyak 1.687, dengan rasio sekitar 1,54 banding 1.
Prestasi positif juga terlihat dalam pencapaian rekor tinggi baru, dimana S&P 500 membukukan 53 titik tertinggi baru dalam 52 minggu, dan lima titik terendah baru. Sementara itu, Nasdaq mencatat 229 titik tertinggi baru dan 120 titik terendah baru. Dalam hal aktivitas perdagangan, terdapat 12,54 miliar saham yang berpindah tangan di bursa AS pada hari Rabu, melebihi rata-rata 12,06 miliar saham dalam 20 sesi terakhir. Semua ini menunjukkan bahwa pasar saham Amerika Serikat tengah bergerak dinamis dan memberikan respons positif terhadap berbagai faktor ekonomi dan pernyataan dari pelaku kunci seperti Jerome Powell. (ks/dvd)